Saturday, April 23, 2011

MUAK




Gayanya seperti model kelas satu,
Gemerlap, brand name head to toe
Orang kaya pun kalah dengan lagaknya
Jalan menatap keatas
Lupa siapa sebenernya dia dulu

Orang negeri ini tak tahu
Siapa dia sebenernya
Peduli pun tidak dengan gayanya
Lain dengan orang dinegri dia
Setiap orang selalu mau tau apa dan siapa dia

Nasib membawa berkah
Itulah dia
Kecil di pematang sawah,
Buatku yang ingin tinggal di desa
Buat orang lain tidaklah sama
Hidup hanyalah senyawa
Bukan buat seorang gadis ini

Majalah membawanya ke alam mimpi
Yang jadi kenyataan dan misteri
Takdir membawa dia
Keuntungan tidak dinyana
Bertemu seorang tua kaya raya
Peduli apa dengan tua
Uang adalah segalanya

Wajah lugu menjadi tua pula
Bersahaja hilang sudah
Sekali bicara dengannya
Muak sudah aku dibuatnya
Tak tau bicara apa selain harta

Kasihan aku dibuatnya
Bahagia hanya sampul muka
Kemunafikan hanya demi harta
Betapa malang nasibnya


08.15.09

saturday morning

Anakku


Kaulah segalanya
Hidupku, milikmu
Kejujuranmu,
Mata hatiku.

Kulahirkanmu,
Untukmu sendiri.
Seperti busur panah,
Kubidikmu,
Menyesatlah sesukamu.

Kebahagianku,
Hanya dirimu.
Hidupku tinggal sepenggal lagi,
Separu jalan sudah lewat.

Carilah jalanmu
Kutahu kau mampu.
Budimu, pintarmu
menghidupimu.

Terima kasih
Tuhan, anugrahmu.